Lebih Baik Dibenci Karena Menjadi Diri Sendiri Daripada Palsu

“Semua orang akan berubah pada waktunya”
Pembahasan inilah yg semalam bikin cewe idola gue bersedih.
Siapa yg siap menerima perubahan temannya? Menerima perubahan itulah yg sulit.
Ada perubahan yg baik, adapula perubahan yg kurang baik.

Mungkin ini salah satu yg bikin gue hampir tutup account Instagram gue kemarin, ketika gue melihat mulai banyak orang-orang fake bertebaran..
Atas nama pamor, popularitas, ketenaran, artis karbitan papan atas, dan semua mulai dinilai degan “harga & nominal”
hal seperti itu bisa membuat “beberapa orang” berubah.. Atau bahkan banyaakk.. Dan itu yg terjadi disekeliling gue dan beberapa temen gue.

Esensi perjalanan pun hambar, mulai hilang.. Bukan lg soal kontribusi, soal memajukan bangsa, atau bahkan soal berbagi ilmu dgn sesama, tp menjadi ajang mengadu gengsi, ajang mengadu “Elu Udah Kemana Ajah?” pamer foto keren, dan ajang mengadu banyak2an follower.. Apakah instagram for fun lagi? I guess NO, kalo for fun kenapa harus jd ajang berkompetisi utk pamor? Kemudian baper kalo ga tercapai keinginannya.
Trus kalo seseorang blm kemana-mana, followernya sedikit, atau bahkan dia gak eksis, terus gak akan ditemenin? Poor you..
.
Mungkin gue aneh, gue cuma punya “teman” orang yg gue anggap beneran teman di Instagram gak lebih dari 10 orang..
Krna gue mungkin gak bergaul, gak masuk dgn pembahasan mereka yg soal “gadget, fashion di IG, where to go?, angle foto keren, branding diri, ataupun ngomongin teman2 IG yg lain, yg cuma jadi bahan gosip”
So what? I’m still happy.. At least teman yg gue pilih di Instagram, mereka lah yg benar-benar “Real” gak fake..

Well, benar setiap orang punya hak untuk berubah… Ga ada yg salah.. Tp ketika berubah, bersiaplah atas perubahan disekeliling juga.
Don’t be too greedy, karna kelak bukan uang dan pamor yg akan menemani kamu saat susah..

Karna terkadang lebih baik dibenci tapi tetap menjadi diri sendiri,daripada disukai banyak orang tapi tidak menjadi diri sendiri, fake, palsu, munafik..