Tidak Ada Istilah Menaklukan Alam dalam Trekking

Buat para sebagian orang yang mendaki gunung, beberapa orang terkadang lupa tentang dirinya, menganggap dirinya hebat karena sudah mendaki gunung kesana kesini, merasa hebat karena sudah “menaklukan” gunung ini dan itu berkali-kali…

mereka suka merasa “besar” karena sudah menjajaki setiap sudut alam… tapi coba deh liat lagi photo ini, bahkan gue merasa bahwa yeah, gue hanya satu bagian kecil dari sebuah gunung..
gue hanya sebagian kecil yg hampir tidak terlihat dibanding gunung Amadablam di depan gue.

ternyata, masih banyak orang angkuh yg menganggap dirinya lebih “besar” dari alam.. mereka lupa bahwa sebenarnya “makna perjalanan di alam-lah” yg membuat mereka besar.
karena orang yg bijak bukanlah orang yg bangga sudah menaklukan alam, akan tetapi orang yang merasa masihg belum ada apa – apanya dan selalu mencari makna dari setiap perjalanan.
selamat berbijak karena alam tidak akan pernah bisa ditaklukan.
cerita ini terinspirasi dari seorang wanita yg mengaku “pendaki gunung” yg sudah berkeliling dgn bangga dan bilang bahwa naik gunung Semeru itu lebih gampang dr Penanggungan *gue ajah naik Semeru mewek mewek.

Hutan yang merupakan sesuatu yang harus dilestarikan oleh manusia juga tereancam nih beberapa tahun belakangan. gue baru ajah meeting dengan Dirjen Kehutanan, kita ngebahas soal issue internasional yg menyebutkan bahwa “hutan di Indonesia sudah hampir musnah, karena penebangan liar, pembakaran hutan, oknum perusak alam dll”

rasanya sedih banget.. padahal Indonesia masih punya banyak Taman Nasional dgn hutan yg masih terpelihara.
Issue tersebut akan ditepis dgn berangkat nya Team dr Bu Erna ke Van Couver untuk kampanye dan ikut pameran yg menyatakan bahwa Indonesia masih kaya denga Hutannya, Indonesia masih menang utk Alamnya.

pilihannya, apa kita mau bantu jd bagian yg menjaga alam, merusak alam atau hanya sekedar menikmati alam tanpa berbuat apa-apa?
Hari ini seperti di tampar rasanya.. Indonesia kaya tapi sayang banyak orang yg tidak pernah menghargai “Alam” nya.. tidak pernag menghargai “rumahnya”.
selamat memilih.