Month: January 2023

Setiap zaman memiliki cara didik anak yang berbeda-beda. Dan semua cara itu memiliki poin plus minus. Dan semua cara didikan itu terjadi dan terbentuk karena efek keadaan di zaman tersebut. Misalnya untuk orang yang lahiran tahun 40-60an. Mereka akan mengalami didikan yang sangat keras dan tegas. Dimana di masa itu adalah masa peperangan. Jadi pola pikir dari orang-orang saat itu adalah bertahan hidup. Sehingga orang-orang di zaman itu, akan berusaha bagaimana untuk bisa bertahan hidup di zaman penjajah dimana-mana, dan serangan bisa terjadi kapan saja. 

Plus Minus Cara Didikan Old School Yang Bisa Kita Tiru Dan Lakukan

Sehingga orang tua di zaman itu, akan menerapkan didikan yang keras kepada anak-anaknya. Dimana, mereka harus memiliki mental yang kuat, tidak manja. Sehingga tidak ada masa yang anak-anak bisa berkumpul di taman bermain, dan bermain bersama. Banyak anak-anak di zaman itu tidak merasakan masa itu. Karena sejak kecil, mereka dididik keras, dan harus bisa membantu orang tua mencari nafkah. Jadi pemandangan anak kecil yang berjualan di zaman dulu, dan yang membeli adalah anak-anak dari keturunan belanda. Itu menjadi pemandangan yang biasa. 

Dan kemudian masuk di tahun 1980an, di masa itu, sudah selesai peperangan. Sehingga Indonesia memasuki masa pembangunan. Dimana Indonesia mulai recover. Mulai berkembang. Dan masyarakat Indonesia sudah mendapatkan izin untuk bersekolah, sehingga orang-orang tua akan berusaha keras menyekolahkan anak-anak mereka setinggi mungkin, agar mereka bisa pintar, dan dari kepintaran mereka, bisa memperbaiki masa depan bangsa dan keluarga. Sehingga orang tua sangat keras mendidik anak terutama soal pendidikan. 

Karena mereka merasakan hidup di masa dimana untuk sekolah tidak bisa. Pertama karena tidak ada uang, dan kedua karena dilarang untung bersekolah. Sehingga saat sudah ada kesempatan untuk mendapatkan ilmu, mereka berusaha mengupayakan untuk anak-anak mereka bisa mendapatkan yang terbaik, sehingga bisa memperbaiki keturunan dan bisa membanggakan nama keluarga dan bangsa. Walaupun efeknya seperti ada jarak antara orang tua dan anak. Dan kadang ada trauma. Tapi dampak baiknya, mental kita menjadi kuat. 

Banyak sekali orang yang mempunyai mimpi yang besar. Mempunyai impian yang banyak. Mempunyai keinginan yang amat banyak. Mau diperlakukan demikian ini, mau diperlakukan sedemikian itu. Mau berhasil, mau memperoleh privilege. Mau diamati kokoh, mandiri, serta serupanya. Tetapi diri sendiri amat aleman, serta sangat banyak meringik. Betul tidak hendak dapat buat hingga di titik itu. Orang yang aleman serta menye- menye, hendak susah buat bertahan, serta kemauan itu seluruh cuma hendak terhalang di mimpi saja. Bila mereka tidak dapat bertumbuh, serta tidak dapat mengubah tindakan aleman mereka.

Janganlah Jadi Orang Yang Menye- Menye Bila Mau Sukses

Orang yang sangat aleman, serta menye- menye, hendak amat kesusahan dalam bertahan hidup. Hendak amat susah buat bersaing, terlebih bersaing di ibukota. Dimana saingan kamu hendak tiba dari arah kota serta apalagi negeri. Serta psikologis mereka dapat di adu. Alhasil bila kamu mempunyai psikologis tempe, aleman, kamu tidak hendak sempat sukses bertahan di bunda kota. Kamu tidak dapat bertumbuh, serta maju sangat jauh. Alhasil kamu cuma hendak berkembang serta besar di situ- situ saja. Kamu tidak hendak memperoleh banyak perihal terkini.

Bila kamu mempunyai mimpi yang besar, bila kamu mempunyai kemauan yang banyak, hingga anjuran aku, janganlah aleman, janganlah menye- menye. Kuatkan diri kamu serta psikologis kamu. Terus menjadi besar mimpimu, terus menjadi besar upaya yang diperlukan, serta terus menjadi keras serta kokoh psikologis yang diperlukan. Sebab tantangannya tidak sedikit serta tidak gampang. Bebas dari kelamin. Ingin kamu wanita ataupun pria, ingin kamu dari keluarga yang terletak serta dari keluarga yang kurang sanggup. Apapun itu.

Kuatkan dirimu, hatimu, mentalmu. Janganlah aleman, janganlah banyak meringik, bila kamu mau berhasil. Bila kamu mempunyai banyak ingin, janganlah banyak meringik. Lakukan seluruh. Dapat kondisi. Kuatkan hatimu, imanmu. Sebab ekspedisi tidak hendak gampang. Tetapi bila kamu tidak mampu buat itu, hingga janganlah berangan- angan sangat jauh. Esok jadi tekanan pikiran serta edan. Sebab sangat sulit buat dicoba orang salah satunya merupakan menyambut kondisi.

Ada beberapa orang yang sangat menjunjung tinggi angka. Menjunjung tinggi kuantitas. Karena bagi mereka itu sangat penting. Karena dengan angka itu memberikan sebuah keyakinan dari sebuah pernyataan atau statement. Dalam artian sebuah pernyataan atau jawaban akan menjadi pasti atau valid jika ada pernyataan atau penjelasan dengan adanya angka. Dan angka akan memberikan pengakuan. Sehingga dengan angka bisa menunjukkan kelas, besar kekuatan dan pengaruh. Sehingga angka dipandang sangat penting.  

Pada Akhirnya Angka Hanya Menjadi Angka Dan Kualitas Yang Akan Dilihatnya

Dengan angka, bisa membuat suatu hal lebih dihitungkan. Menjadi tolak ukur, dengan adanya angka. Apalagi dalam sebuah pernyataan, statement yang mengandung angka. Itu bisa menjadi tolak ukur. Sehingga terkadang orang membutuhkan angka. Mau apapun alasannya, atau intronya, yang penting angka. Dengan hanya menyebutkan angka itu sudah bisa mewakili penilaian orang pada keseluruhan. Angka bisa menjadi inti dari sebuah pernyataan. Atau menjadi inti dari suatu situasi atau kondisi. 

Sehingga orang menganggap sebegitu pentingnya kuantitas dan angka. Dan ada beberapa orang mengutamakan angka, kuantitas dari hasilnya, atau dari usahanya. Karena itu yang akan menunjukkan semuanya, lewat angka bisa merangkum kualitasnya. Tapi pada akhirnya kita akan mengerti bahwa ada beberapa hal kita tidak bisa fokus pada angka atau kuantitas. Karena pada akhirnya yang kita tagih itu adalah kualitasnya. Untuk apa memiliki nilai, angka, hasil, yang tinggi skornya, tapi kualitasnya sama saja dengan pada umumnya. 

Atau bisa dibilang biasa saja. Dan ada beberapa hal yang orang lebih mengutamakan kualitasnya. Tidak masalah dengan nilai atau angka yang rendah, tapi memiliki kualitas, maka pada akhirnya akan dinilai baik, akan dinilai mahal harganya, karena kualitasnya yang bagus. Dan kadang dari kualitas yang bagus, akan memberikan angka atau nilai yang tinggi atau bagus juga. Jadi kualitas tidak kalah penting juga. Sehingga pada akhirnya kita akan melihat lagi. Apa fokusnya, sehingga kita bisa tahu, kita akan mengutamakan angka atau kualitas.