Sahabat Sejati Tidak Ternilai dan Tergantikan

Di dunia ini, hal yang penting selain keluarga adalah sahabat. Bagiku, aku memiliki banyak teman namun sahabat yang sangat sedikit sekali dan dapat dihitung dengan jari. Memiliki sahabat adalah suatu hal yang membuat hidup lebih bahagia dan dapat diisi dengan hari – hari yang menggembirakan.

Bijaklah memilih sahabat dan usahakan cari sahabat yang benar – benar dapat menerima kekuranganmu. Selain itu, carilah sahabat yang berani mengkritikmu atas hal yang kurang baik yang kamu lakukan. Itulah guna sahabat agar selalu menjadi cermin untuk kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga di hidup kita setidaknya punya satu sahabat sejati.

Teruntuk sahabatku Asma Fajri. Kita sama2 paham bahwa semua hal dalam hidup tidak ada yang sia2, sekalipun hal remeh temeh yang jarang diperhitungkan. Apalagi sesuatu yang besar semacam “menunggu”. Gadis dengan hati sebening sumber air Segara Anak, kau pasti akan ditemukan dengan lelaki segagah Merapi, yang tidak pernah ingkar janji.

Jika yang kau harapkan selalu dirundung keraguan, aku yakin keraguan itu datang semata dari-Nya, karena memang dia tidak pantas bersanding denganmu. Bahagia selalu ya, apapun yang akan kamu hadapi di masa mendatang.

Banyak hal yang telah kita lewati bersama, kawan, sahabat, saudara, apapun sebutan kalian. Semuanya berkesan, tapi yang paling membekas bagiku adalah backpakeran ke Rinjani April kemarin. Estafet darat dan laut, terombang ambing di jalanan dengan makan super ngirit, isi pembicaraan yang 80% bagi kalian yang baca ini mungkin nggak penting (example : kenapa p*p rizal bisa sangat panjang?).

Harapanku adalah, semoga kalian tidak akan pernah membiarkan hal apapun merusak atau bahkan hanya sekedar mengusik persahabatan kita, baik itu masalah sepele, masalah kurang sepele, masalah setengah sepele, pernikahan, ataupun cinta.

Sudilah jadi sahabatku untuk selamanya, sampai pikun menghampiri, naiklah gunung bersamaku sampai tidak mampu. Terimakasih kawan untuk kebahagiaan yang tidak bisa tergambarkan, dan selamat puasa. Maafkan segala keterbatasan dan tingkah laku yang tidak berkenan.