Berita Terbaru , Madrid – Final Liga Champion yang telah dihelat di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6) Dini hari tadi telah membawa sebuah nama pemenang untuk periode 2018-2019.
Liverpool mampu menundukkan The Lilly White dengan skor 2-0 dan dengan strategi yang tidak biasa. Pelatih Jurgen Klopp nampak waspada dengan daya serang Tottenham Hotspur sehingga ia lebih memendam gaya bermain “Heavy Metal”nya yang menjadi ikonik Liverpool.
Liverpool yang bermain impresif pada babak pertama berhasil mendapatkan sebuah peluang emas dimana gelandang Tottenham, Mohamed Sissoko mencoba memblokade bola dengan lengannya.
Alhasil Kartu kuning dilayangkan oleh wasit dan penalti menjadi penentu Liverpool dalam memegang kunci pertandingan.
Mohamed Salah yang menjadi eksekutor Penalty dengan tenangnya mengeksekusi bola 12 pass. Liverpool unggul cepat atas gol Penalty tersebut dan tercatat babak pertama baru berjalan 2 menit.
Setelah gol babak pertama ini, gaya permainan Liverpool nampak lebih bertahan seperti gaya bermain Mantan Manager Manchester United, Jose Mourinho.
Liverpool seakan kehilangan permainan pressingnya setelah mendapat 1 gol, permainan gegenpressing tersebut bisa terlihat sesekali saja sepanjang pertandingan babak pertama.
Bila di bandingkan dalam sebuah statistik, pengacuan penguasaan bola dikuasai oleh Tottenham dengan 64% dan Liverpool Sebanyak 36%.
Meskipun dalam tekanan besar, tanpa disangka-sangka Liverpool Malah mampu menambah gol melalui kaki Divock Origi. Melalui Kerja Sama Sadio Mane dan Mohamed Salah, James Milner yang berada disisi lapangan berhasil mendapatkan bola yang diberikan oleh Salah dan kemudian diteruskan untuk Divock Origi.
Skor 2-0 Berhasil menghantarkan Liverpool Menjuarai Liga Champion Musim 2018-2019.